Jumat, 27 Maret 2009

Sepenggal Catatan 1

Selamat berjumpa dalam tampilan yang berbeda dari cara-cara masa yang lalu . Kali ini saya mencoba menyampaikan aspirasi atau buah pemikiran sesaat melalui catatan langsung ke dalam ketikan computer. Sekian dahulu wassalam.
Selamat Malam
Ini Rabu malam bertepatan tanggal 18 Mei 2005, jam 22.00. Saya mencoba hadir kembali setelah sekian lama. Karena kesibukan perihal kehidupan sehari hari dimana baru keluar dari kemelut yang menyesakan. Hal yang dimaksud tak perlu diutarakan satu persatu secara rinci untuk menjaga indahnya makna dari nilai perjalanan hidup dalam sebuah rumah tangga yang telah melampaui kurun waktu yang cukup lama. Sekarang saya memasuki usia ke-63 tepatnya nanti tanggal 2 Agustus 2005. Jauh berjalan banyak yang kita alami dan lihat, panjang usia banyak yang dialami dan dirasakan. Bila di kumpulkan dan dibaca ulang apa yang menjadi dokumen masa lalu, tentu hal itu akan memberikan cerita yang bermacam macam tentunya. Kebetulan sekali saya mempunyai sedikit hobi yakni bila ada waktu yang cukup santai dan lenggang dari kesibukan yang rutin dimasa dinas dulu, yaitu sejak 1 Januari 1966 sampai 1 September 1999. Setelah itu saya memasuki masa pensiun sampai sekarang. Insya Allah sampai suatu saat nanti.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini Kamis malam jumat, saya lanjutkan ulasan dan catatan agar dapat menambah wawasan pengalaman sejalan perjalanan sang waktu, tempat dan keadaan phisik. Dalam beberapa catatan di buku-buku yang ada, saya menyimpulkan ke semua itu dalam simbol TITIK PENGALAMAN. Sedangkan perjalanan usia tersebut merupakan kumpulan dari sekian banyak titik-titik pengalaman yang berwujud garis pengalaman, bisa berbentuk garis lurus atau berbentuk spiral. Yang jelas setiap pengalaman yang dimiliki dan di lalui pasti ada suka dan dukanya. Itu pasti.
Oleh sebab itu setiap orang memiliki bahan cerita tentang proses menghadapi dan bagaimana sikap ia pada saat-saat suka ataupun dalam keadaan duka. Pengalaman adalah tempat kita bercermin diri atau mengkaji diri agar menghadapi hal yang sama atau mendekati sama kita telah lebih dewasa adanya. Ada sementara pendapat atau pandangan bahwa pengalaman adalah sebagai guru bagi diri kita yang memiliki pengalaman tersebut.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Tanggal 31 Mei 2005 dimana saya telah kembali di depan computer ini untuk bercerita apa saja yang saya hadapi, alami dan lalui selama lebih kurang 11 hari dalam perjalanan pergi pulang, Surabaya-Kupang. Kemarin dalam perjalanan pulang ke Surabaya dengan pesawat melalui bandara EL TARI menuju bandara Juanda Surabaya lebih kurang 2 jam. Tepatnya berangkat jam 12.30 wit, sampai jam 15.00 wib. Sungguh banyak hal yang aku petik dalam perjalanan kali ini. Betapa tidak, berangkat ke Kupang dengan naik kapal laut, lalu pulang kembali ke Surabaya dengan pesawat.Semua hal yang diperlukan dalam rangka penyelesaian surat-surat tanah mendapat kenyataan lancar-lancar saja. Alhamdulillah.
Begitu sebagai suatu sentuhan yang membuahkan makna dan arti tentang proses kehidupan yang paling kecil dan sederhana sampai kepada hal-hal yang rumit adanya. Namun ke semua itu memiliki batas dan keterbatasannya sendiri sendiri. Semuanya diciptakan sedemikian rapi tertatanya. Setelah berada lebih kurang 2 jam di udara memberi suatu kesadaran yang baru nampak jelas bahwa awan tersebut tidak begitu tinggi hanya sekitar 10.000 kaki saja dari permukaan bumi, setelah itu mereka terhenti dan menanti giliran turun kembali ke Bumi berupa titik atau butir-butir air hujan. Jadi nampak adanya batas keterbatasan setiap apa saja yang menjadi mahluk ciptaan ALLAH SWT.
Contohnya antara lain adalah batas ketinggian dari lapisan awan–awan tersebut. Selain itu saya mendapat pelajaran tambahan ketika bangun malam akan buang air kecil di Papela kampungnya sdr.Yos pembantu Bapak Edu Banunaek Kupang Timor Barat, indera penglihatan tak dapat berfungsi dikarenakan seluruh ruangan kamar dalam keadaan gelap pekat. Jadi pada saat ini muncul suatu kesadaran, apabila fungsi penglihatan dikurangi atau tidak ada sama sekali, bagaimana gerangan aktivitas kehidupan sehari-hari diri ini, MasyaAllah sungguh Maha Kasihmu pada diriku ini.
Kejadian seperti ini saya alami untuk kali ke tiga kalinya, pertama di dusun Kotanegara, Ogan Komering Ulu Timur, dan kedua di dusun Danau Ranau, bangun di tengah malam penerangan sama sekali tidak ada. Sungguh cukup menyiksa karena menahan pada saat yang tertekan karena kantung kemih telah penuh. Mau ke belakang ruangan gelap sekali, yah, begitulah kondisi di pedesaan dimana fasilitas masih amat terbatas adanya.
Jaman terus mengalami perkembangan dan perubahan sesuai tuntutan kebutuhan dan kepentingan. Kini di Jaman abad ke 21 ini, amat sangat cepat perubahannya diantara adanya kemajuan di bidang teknologi komunikasi seperti pemakaian handphone dimana mana, sungguh suatu kemajuan tersendiri. Lain lagi dengan sepeda motor yang kian bertambah dari tahun ke tahun. Sungguh perubahan dan perkembangan perilaku generasi sekarang dan nanti makin menunjukan sikap dan kecepatan yang tinggi.
Tuntutan keinginan dan kebutuhan yang kian meningkat berbarengan dengan kian banyaknya jumlah penduduk dunia dari waktu ke waktu yang menurut perkiraan sampai saat ini berkisar 6 milyar lebih. Karena itu tuntutan kebutuhan sandang/pangan dan sebagainya juga kian banyak dan bervariasi sedemikian rupa. Kita berharap jangan cepat terkejut dan latah sambil terheran-heran, demikianlah kehidupan di abad ke-21 ini. Serba cepat dan beraneka macam jenis dan rupa barang-barang kebutuhan hidup keseharian kita.
Ke semua itu adalah cerminan warna-warni tatanan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan kita sehari hari yang mana diantaranya habis sekali pakai yaitu barang atau jasa yang terkelompok pada barang/jasa yang bersifat konsumtif. Di samping itu termasuk barang atau jasa yang disebut barang/jasa produktif.
Kita bangsa yang lebih berat pada area konsumtif, yakni habis sekali pakai. Dan biasanya pula lebih sering melakukan hal-hal yang senantiasa boros . Bagaimana kita dapat menahan atau mengendalikannya. Disini manfaat penting artinya orang diwajibkan berpuasa bagi umat Islam.Latihan menahan diri atau menahan hawa nafsu untuk makan dan minum pada saat berpuasa. Kita sekarang berada pada area pengendalian diri, karena kemampuan pengendalian diri terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapi dan dialami seseorang sungguh bervariasi dan berbeda-beda. Oleh karena itu sekali lagi peran pengendalian diri.
Dalam memperoleh hasil akhir dari proses perilaku, disini nampak bahwa unsur akal mendapat porsi di dalam proses mengambil keputusan laku yang hendak diambil atau dilakukan. Lebih jauh dapat diungkap bahwa pertimbangan yang bersifat tergesa-gesa, unsur emosional atau nafsu amarahlah yang menjadi komandan.Akan tetapi bila sedikit hendak dan mau, dalam keadaan yang tenang dan penuh pertimbangan disini unsur akal yang menjadi komandan. InsyaAllah pandangan atau pendapat saya ini membawa dan mengandung unsur kebenarannya di sisi MU, Ya ALLAH.
Apa saja yang diungkapkan di lembaran kertas ini semata-mata didasarkan titik-titik pengalaman masa lalu, sejak usia muda dimana saya senang menimbang-nimbang pengalaman yang baru saja dialami, selanjutnya diambil iktibar atas peristiwa tersebut. Kebiasaan yang berulang-ulang membuat diri ini menjadi seperti peribahasa lancar kaji karena diulang-ulang dan alah bisa karena biasa.
continued.....

Tidak ada komentar: