Pohon yang kutanam di depan rumahku, kini telah tinggi dan menghalangi pandangku ke depan. Tak bisa kulihat lagi pemandangan indah jauh disana saat mentari terbenam. Lereng yang terjal….bebatuan yang tajam….terhalang oleh pokok pohon dan lebatnya dedaunan yang hijau…sungguh menentramkan. Setiap ayahku…ibuku….memanggil…..sobat kerabat….datang tak kulihat lagi…kumulai berpikir.
Pohon lain yang kutanam di kanan kiriku…..mulai menghancurkan….tepi tepi kolam yang kubuat….melalui akar akar yang menjalar tak beraturan. Tak sempat dulu kupikirkan akan begini. Bila pekaranganmu kosong….tanamlah tanaman. Bila rumahku….panas….tanamlah tanaman….agar bisa menaungi diri ….bila ia tumbuh….dengan lebatnya dedaunan memberikan keteduhan….dari sengatan mentari.
Kini kulihat kulitku yang mulai kusam….benar istanaku tak lagi kosong…..amat benar saat tengah hari tak kurasa penat….tapi kulitku kusam…karena tak kurasa hangatnya mentari di pagi hari……tapi…kini kusendiri…karena tak dapat kulihat ayah…ibuku….sobat…kerabat….walau mereka tersenyum….walau mereka bersedih…walau mereka menyapa…karena kini….kutinggal sendiri….dengan pohon yang kutanam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar